Kamis, 29 Januari 2009

Asal kata Alkitab

Asal kata "Alkitab"
Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata dari bahasa Latin yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel. Dalam bahasa Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel

Istilah Alkitab berasal dari bahasa Arab "kitab" yang berarti "buku".

Struktur dan pembagian Alkitab

Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab atau buku, 39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru yang diakui oleh seluruh denominasi Kristen, serta kitab tambahan Deuterokanonika yang jumlahnya bervariasi menurut denominasi Kristen (kaum Protestan hanya mengakui ke-66 kitab non-Deuterokanonika).
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).

Masing-masing kitab atau buku dibagi lagi menjadi beberapa pasal (mulai dari yang paling pendek 1 pasal: Obaja, Filemon, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas; dan yang paling panjang 150 pasal: Mazmur) dan masing-masing pasal dibagi menjadi beberapa ayat (mulai dari yang paling pendek 2 ayat: Mazmur 117; dan yang paling panjang 176 ayat: Mazmur 119).
"Alamat Alkitab" adalah cara yang digunakan untuk memudahkan pencarian lokasi ayat di dalam Alkitab. Kejadian 1:1, misalnya, menunjuk pada ayat pertama pada pasal pertama pada kitab Kejadian, yaitu kitab pertama dalam Alkitab.

Kitab-kitab di Alkitab disusun secara semi-kronologis. Semi-kronologis karena beberapa kitab tidak diketahui waktu penulisannya, dan beberapa lainnya merupakan kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisannya. Kitab Amsal yang ditulis oleh Salomo, misalnya, tidak ditempatkan setelah kitab 1 Raja-raja yang membahas riwayat Salomo, namun dikelompokkan bersama-sama dengan kitab-kitab puisi lainnya. (Ayub, Mazmur, Pengkotbah, Kidung Agung). Kitab nabi Yeremia yang hidup di jaman raja Yosia, contoh lainnya, tidak ditempatkan setelah kitab 2 Raja-raja yang membahas riwayat raja Yosia, namun bersama-sama dengan kitab-kitab nabi nabi besar lainnya (Yesaya, Ratapan Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel. Kitab-kitab lainnya, terutama kitab-kitab sejarah, disusun secara kronologis dan urutannya mempengaruhi cara pembacaan agar tidak membingungkan. Kitab Keluaran, misalnya, tidak dapat dibaca sebelum membaca kitab Kejadian karena pembaca tidak akan mengerti latar belakangnya. Demikian juga kitab Kisah Para Rasul tidak dapat dibaca sebelum membaca keempat kitab Injil, karena kitab-kitab itu merupakan latar belakang penulisan Kisah Para Rasul. Namun beberapa kitab, seperti Amsal dan Pengkotbah, dapat dibaca secara lepas, walaupun pembaca akan lebih memahaminya jika mengetahui riwayat penulisnya, Salomo, yang dibahas di kitab-kitab sebelumnya (1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh).

Pembagian Alkitab ke dalam buku, pasal, dan ayat, dan pengurutannya merupakan hasil dari kanonisasi oleh bapak gereja mula-mula. Struktur tersebut tidak berubah selama ratusan tahun, namun beberapa terjemahan Alkitab terkadang memiliki konvensi yang sedikit berbeda, misalnya dalam kitab Mazmur Alkitab bahasa Indonesia nama penggubah Mazmur dan judul lagu dijadikan ayat yang pertama dalam suatu pasal, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak. Oleh karena itu Alkitab bahasa Indonesia memiliki beberapa puluh ayat lebih banyak dari bahasa Inggris.

Selain itu setiap terjemahan Alkitab memiliki bagian sub-pasal yang disebut dengan perikop, yaitu yang membahas suatu topik tertentu.
Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika.
Daftar Kitab dalam Alkitab

Alkitab terdiri dari:
· 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
· 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).
· Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)

Perjanjian Lama Deuterokanonika Perjanjian Baru
Kitab Kejadian Kitab Tobit Injil Matius
Kitab Keluaran Kitab Yudit Injil Markus
Kitab Imamat Kitab 1 Makabe Injil Lukas
Kitab Bilangan Kitab 2 Makabe Injil Yohanes
Kitab Ulangan Kitab Kebijaksanaan Salomo Kisah Para Rasul
Kitab Yosua Kitab Yesus bin Sirakh Surat Paulus kepada Jemaat di Roma
Kitab Hakim-Hakim Kitab Barukh Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus
Kitab Rut Surat Yeremia Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus
Kitab 1 Samuel Tambahan Daniel Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia
Kitab 2 Samuel Tambahan Ester Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
Kitab 1 Raja-raja Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi
Kitab 2 Raja-raja Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose
Kitab 1 Tawarikh Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab 2 Tawarikh Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika
Kitab Ezra Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius
Kitab Nehemia Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius
Kitab Ester Surat Paulus kepada Titus
Kitab Ayub Surat Paulus kepada Filemon
Kitab Mazmur Surat kepada Orang Ibrani
Kitab Amsal Surat Yakobus
Kitab Pengkotbah Surat Petrus yang Pertama
Kitab Kidung Agung Surat Petrus yang Kedua
Kitab Yesaya Surat Yohanes yang Pertama
Kitab Yeremia Surat Yohanes yang Kedua
Kitab Ratapan Surat Yohanes yang Ketiga
Kitab Yehezkiel Surat Yudas
Kitab Daniel Wahyu kepada Yohanes
Kitab Hosea
Kitab Yoel
Kitab Amos
Kitab Obaja
Kitab Yunus
Kitab Mikha
Kitab Nahum
Kitab Habakuk
Kitab Zefanya
Kitab Hagai
Kitab Zakharia
Kitab Maleakhi
Pembagian Alkitab dan Statistik Alkitab
Pembagian dan statistik ke-66 kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Alkitab Perjanjian Lama Taurat Kej kitab 1 50 pasal 1533 ayat 31831 kata[1]
Kel 2 40 1213 26962
Ima 3 27 859 20068
Bil 4 36 1288 26857
Ula 5 34 959 23015
Tulisan-tulisan Kitab sejarah Yos 6 24 658 15281
Hak 7 21 618 15785
Rut 8 4 85 2162
1 Sam 9 31 810 20745
2 Sam 10 24 695 16794
1 Raj 11 22 816 20016
2 Raj 12 25 719 19090
1 Taw 13 29 942 16879
2 Taw 14 36 822 20989
Ezr 15 10 280 6176
Neh 16 13 406 8706
Est 17 10 167 4785
Kitab puisi Ayu 18 42 1070 14474
Maz 19 150 2461 35156
Ams 20 31 915 11871
Pen 21 12 222 4496
Kid 22 8 117 1974
Nabi-nabi Nabi-nabi besar Yes 23 66 1292 30632
Yer 24 52 1364 34516
Rat 25 5 154 2514
Yeh 26 48 1273 31797
Dan 27 12 357 9747
Nabi-nabi kecil Hos 28 14 197 4297
Yoe 29 3 73 1617
Amo 30 9 146 3414
Oba 31 1 21 507
Yun 32 4 48 1095
Mik 33 7 105 2496
Nah 34 3 47 979
Hab 35 3 56 1152
Zef 36 3 53 1322
Hag 37 2 38 947
Zak 38 14 211 5142
Mal 39 4 55 1481
Perjanjian Baru Injil Injil Sinoptik Mat 40 28 1071 20168
Mar 41 16 678 13079
Luk 42 24 1151 22259
Yoh 43 21 879 17067
Sejarah Kis 44 28 1007 22066
Surat Surat-surat Paulus Rom 45 16 433 8846
1 Kor 46 16 437 8943
2 Kor 47 13 257 5897
Gal 48 6 149 2959
Efe 49 6 155 2725
Fil 50 4 104 1953
Kol 51 4 95 1866
1 Tes 52 5 89 1749
2 Tes 53 3 47 954
1 Tim 54 6 113 2184
2 Tim 55 4 83 1558
Tit 56 3 46 898
Fil 57 1 25 390
Ibr 58 13 303 6483
Surat-surat Petrus 1 Pet 59 5 108 1838
2 Pet 60 5 105 2328
Yak 61 3 61 1517
Surat-surat Yohanes 1 Yoh 62 5 105 2410
2 Yoh 63 1 13 285
3 Yoh 64 1 14 316
Yud 65 1 25 638
Akhir zaman Wah 66 22 404 10396
Total Statistik Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani 39 929 2315 496485
Total Statistik Perjanjian Baru atau Kitab-Kitab Yunani Kristen 27 260 7957 161772
Total Statistik Alkitab 66 buku 1189 pasal 31102 ayat 658257 kata
Ketersediaan
Terhitung tanggal 1 Januari 2007, terdapat 2.436 jumlah bahasa dan dialek yang telah digunakan dalam menerbitkan sedikit-dikitnya satu buku dari Alkitab. [2] Ini adalah sebuah rekor yang tersendiri, karena belum ada satu bukupun yang dapat mencapai penerjemahan yang begitu tinggi bahakan mungkin ke dalam bahasa-bahasa yang hanya dibaca oleh puluhan hingga ratusan orang. Alkitab sendiri telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar.
Jumlah bahasa yang digunakan di seluas dunia tercatat 6.912 bahasa dari 39.491 bahasa yang pernah ada. [3]
Injil dan sejarah
Jesus Seminar adalah sekelompok ahli yang mempertanyakan dan memperdebatkan perkataan-perkataan dan tindakan tercatat Yesus dan melakukan pemungutan suara untuk menentukan sejauh apa mereka dapat mempercayai pernyataan-pernyataan di dalam Injil. [4]
Para kritikus Alkitab mengindikasikan bahwa catatan tentang Yesus telah ditambah-tambahi melalui tradisi oral turun-temurun dan tidak dituliskan hingga sepeninggal para rasul. Maka dari itu para kritikus tersebut mempertanyakan keakuratan penggambaran sosok Yesus yang sesungguhnya.
Di lain pihak, para sejarawan Kristen memberikan bukti-bukti sejarah bahwa Yesus yang digambarkan di dalam Injil dan Alkitab yang ada sekarang ini layak untuk dipercayai. Ada dua pertanyaan yang dijawab, yaitu: Kapan dokumen asli Injil ditulis? Dan siapa yang menulisnya?
Bagian terbesar dalam Perjanjian Baru adalah 13 surat Paulus untuk gereja-gereja muda dan beberapa individu. Surat-surat Paulus, yang ditulis sekitar pertengahan tahun 40 hingga pertengahan tahun 60 (12-33 tahun setelah Kristus) merupakan tulisan-tulisan pertama tentang kehidupan dan pengajaran Yesus. Will Durant menulis tentang pentingnya tulisan-tulisan Paulus dari segi sejarah, "Bukti Kristen tentang Kristus dimulai dari surat-surat yang ditulis oleh Santo Paulus. ... Tidak ada yang pernah mempertanyakan eksistensi Paulus, atau perjumpaannya beberapa kali dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes; dan Paulus mengaku dengan iri bahwa orang-orang tersebut telah mengenal Yesus secara langsung."[5]
Tabel perbandingan dokumen kuno Yunani[6]

Buku Ditulis Salinan paling awal Perbedaan dari aslinya Jumlah salinan yang selamat
Illiad oleh Homer 800 SM c. 400 SM 400 tahun 643
Sejarah tulisan Herodotus 460-400 SM c. 900 M 1350 tahun 8
Sejarah tulisan Thucydides 480-425 SM c. 900 M 1300 tahun 8
Tulisan Plato 400 SM c. 900 M 1300 tahun 7
Gallic Wars tulisan Caesar 100-44 SM c. 900 M 1000 tahun 10
Perjanjian Baru 50-100 fragmen - c.114
beberapa buku - c.200
hampir lengkap - c.250
lengkap - c.325 +50 tahun
100 tahun
150 tahun
225 tahun 5.366
Kelompok Jesus Seminar berpendapat bahwa Injil ditulis paling awal tahun 130 hingga 150 oleh penulis yang tidak diketahui, jika hal tersebut benar, maka ada kira-kira 100 tahun setelah kematian Yesus (oleh sejarawan diperkirakan antara tahun 30-33). Namun hampir semua sejarawan Kristen lainnya telah mencapai konsensus bahwa Injil ditulis oleh para rasul pada abad pertama. Tiga bukti kuat mengenai hal tersebut adalah:
· Dokumen-dokumen ajaran sesat seperti pengikut Marsion dan Valentinus yang mengutip dari Perjanjian Baru.
· Dokumen-dokumen yang ditulis oleh sumber sejarah mulal-mula, seperti Klementinus dari Roma, Ignatius, dan Polikarpus.
· fragmen Injil yang ditemukan dan dengan penanggalan-karbon diperkirakan berasal dari paling akhir tahun 117
Arkeologis Alkitab William Albright menyimpulkan bahwa keseluruhan Perjanjian Baru ditulis "sangat mungkin antara tahun 50 M dan 75 M"[7], sementara skeptis John A. T. Robinson bahkan memberikan tanggal yang lebih awal daripada kaum konservatif, yaitu sekitar tahun 40 dan 65[8]. Jika benar bahwa Perjanjian Baru ditulis pada pertengahan hingga akhir abad pertama, maka para rasul yang pada saat itu masih hidup dapat membuktikan kebenarannya dan segala kesalahan sejarah akan segera tampak baik oleh para saksi mata maupun penentang orang Kristen.
Tulisan asli para rasul disimpan secara seksama oleh para gereja, namun penyimpanan yang paling seksama pun tidak dapat bertahan terhadap pendudukan Romawi, perjalanan waktu selama 2000 tahun, dan proses disintegrasi. Saat ini tidak ada yang tersisa dari tulisan-tulisan asli tersebut. Manuskrip asli semuanya hilang, meskipun para ahli masih berharap suatu ketika kejadian Gulungan Laut Mati terulang kembali. Namun tidak hanya Alkitab yang bernasib demikian; tidak ada dokumen asli lainnya dari jaman kuno yang selamat hingga saat ini. Para sejarawan tidak terganggu dengan hal tersebut asalkan mereka memiliki salinan yang dapat dipercayai.
Pada awal sejarah kekristenan, jumlah gereja yang semakin bertambah menghasilkan semakin banyak salinan yang ditulis di bawah pengawasan ketat oleh para pemimpin gereja. Mengikuti tradisi Yahudi dalam menyalin Perjanjian Lama, setiap kata dengan hati-hati disalin dan apabila ada satu kata yang salah maka seluruh perkamen atau papirus tersebut harus dimusnahkan. Jadi sekarang ini para ahli dapat mempelajari tulisan asli para rasul dari salinan dari salinan yang disalin dengan hati-hati, untuk menentukan keotentisitasan sehingga tiba pada sebuah perkiraan yang sangat dekat dengan dokumen aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar