Kamis, 29 Januari 2009


Kinisten Dienul Al-Islam

koreksi Total atas konsepsi Theology Gereja
Oleh
Ahmad Ismail Pain Ratu Fernandez M.div (1)

Bismillahirrohmanirrohim
Saudara saudaraku sekalian yang di Kasihi Allah SWT
Assalamu Alaikum wr wb.

Selama tahun 1950 an, studi teologi dan biblikal Roma Katolik memasuki pembaharuan sejak setelah Konsili Vatikan Pertama hingga memasuki abad kedua puluh. Dimana pada saat itu para uskup (rohaniwan) sedunia sedang menghadapi tantangan yang sangat besar dari perubahan politik, sosial, ekonomi, dan moral.

Suatu hal yang sangat menggelisahkan Paus selaku Vicarius Filiidei (2) adalah melihat segala bentuk sikap dan tindakan moral yang dilakukan para uskup dan cardinal. Dimana para uskup dan cardinal yang sibuk berpesta pora mabuk mabukan, kawin sejenis, berkeluarga sebagaimana layaknya umat awam, korupsi dan aneka kejahatan lainnya yang sangat sulit untuk diterima dengan akal sehat.

Sehubungan dengan itu, Paus Yohanes XXIII yang konon mendapat petunjuk dari roh kudus memerintahkan untuk diadakannya konggres (konsili) yang diadakan di Vatikan yang kemudian terkenal dengan nama Konsili Vatikan II yang diadakan pada tahun 1962 sampai tahun 1965 (3) Konsili Vatikan II diadakan dalam rangka aggiornamento atau penyesuaian gereja katolik dengan zaman

Hasil konsili vatikan II

Mendefinisikan sifat dasar gereja dan tugas pelayanan para uskup (4)
Memperbaharui tugas dan fungsi gereja (5)
Mengembalikan kesatuan di antara kaum Kristiani, termasuk meminta maaf akan kontribusi Gereja Katolik d i masa lampau terhadap perpecahan itu (6)
Dialog dengan dunia modern (7)

Kritikan akan Konsili dari dalam tubuh Gereja Katolik

Kaum Katolik konservatif (8) (atau sering disebut Katolik Tradisionalis) berpendapat bahwa hasil hasil Konsili Vatikan II atau interpretasi apapun akan dokumen-dokumen konsili tersebut, menjauhkan Gereja dari prinsip-prinsip penting dari iman Katolik seperti:Kepercayaan bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya gereja Kristiani yang dibangun oleh Yesus sendiri Kepercayaan bahwa gagasan modern akan kebebasan beragam adalah kesalahan

Saudara saudara sekalian yang dirahmati Allah SWT

Sejak konsili Vatikan II (1962-1965) gereja katolik berubah dalam banyak hal. Gereja gereja pembaharu (protestan) tidak menyadarinya, dan gereja tua sendiri (gereja katolik) kurang berminat untuk memikirkannya, serta ummat sendiripun tidak mengetahuinya. Mengapa? sebab perubahan-perubahan tersebut terjadi tanpa suara-alias diam diam, dan juga agak lamban. Hebatnya perubahan tersebut justeru pada kitab suci, dimana kitab kitab tersebut mendapat tempat yang tidak terhormat dalam teology dan karya Pastoral (9).

Secara teoritis, kitab kitab yang sucikan ini selalu dijunjung tinggi oleh gereja, malah dipandang sebagai dasar teology dan hidup kristen. Sebaliknya dalam praktek hidup sehari hari. Prinsip dasar ini diterapkan dengan cara yang berbeda-beda dan bertentangan. Para penulis kitab ini pada abad keempat yang hanya mengenal satu jenis teology, yaitu teology yang berdasarkan kitab yang ditulisnya tersebut.

Dari permasalahan diatas ini menjadi sumber pemicu lahirnya kekonyolan kekonyolan lain yang disebut yang disebut dengan teology magisterium (kuasa mengajar gereja) dengan ajaran atau ketentuan sebagai berikut: ajaran gereja disusun dalam bentuk dalil, yang disesuaikan dengan bobotnya masing masing. Bukti benar atau tidaknya ajaran terbut harus ditimba dari tradisi (terutama tradisi gereja Yunani dan Gereja Latin Roma). Dimana ajaran ajaran tersebut harus diperkuat dengan alasan yang dogmatis.

Selain itu, teology magisterium yang bercorak historis, kitab kitab yang disucikan tersebut, dipandang sebagai salah satu sarana wahyu karena kitab kita tersebut tidaklah lebih dari kata kata mutiara. Dilupakan bahwa kitab kitab sebelumnya tidaklah jatuh dari langit.

Sebagai dampaknya, para pastor semakin giat membela iman katolik (kristen), tetapi tidak pernah menjelaskan isi kitab yang disucikan tersebut pada ummat gembalaannya. Mereka mencurigai dan melarang orang orang yang membaca kita suci.

Hal ini dapat kita ketahui dari bencana yang menimpa Pastor Pius Parch mati ditiang gantungan karena mengadakan jam kitab suci disebuah paroki dekat Wina, karena hanya gereja yang berhak menilai kitab suci dan tafsir kitab suci tidak boleh bertentangan dengan tafsir gereja pada umumnya karena ummat tidak siap membaca kita suci tersebut secara langsung, oleh karena itu pembacaan kitab suci harus dibatasi.

Apakah Musa penulis pentateukh/Taurat ?

Saudara saudara sekalian yang dirahmati Allah SWT.

Sejak permulaan tarikh Masehi, Musa dianggap sebagai penyusun kumpulan yang besar ini. Namun tradisi yang paling tua tidak pernah membenarkannya, bahwa Musa adalah penyusun seluruh Pentateukh . Apabila didalam pentateukh sendiri tidak terdapat kalimat ; Musa menulis maka ungkapan ini setidak tidaknya memberikan informqasi kepada kita bahwa musa tidak pernah menulis kitab.

Penyelidikan ilmiah dan modern terhadap kitab-kitab ini, menampilkan perbedaan perbedaan yang sangat signifikan, terutama gaya bahasa. Pengulangan dan kekacauan dalam ceritera yang menjadi penghalang buat kita untuk memandang kumpulan ini sebagai sebuah karya yang seluruhnya di tulis oleh seorang pengarang saja.

Sudah banyak penyelidikan yang dilakukan dengan hati hati, para kritikus yang hidup pada akhir abad sembilan belas, khususnya dibawa pengaruh karya karya Graft dan Wellhausen, mencetuskan teori begini ; Pentateukh adalah kumpulan yang terdiri dari empat buah dokumen yang berlainan usia dan lingkungan asalnya. Akan tetapi semua dokumen itu berasal dari zaman sesudah Musa.

Tema tema : janji, pilihan, merupakan benang mas yang yang bersilang silang dalam kitab Pentateukh disepanjang kitab kitab pentateukh yang dapat kita jumpai didalam seluruh perjanjian Lama. Sebab Pentateukh adalah sebuah Karya yang belum selesai atau tertutup : ia mengemukakan janji tetapi ia tidak berbicara tentang pelaksanaannya. Keadaan demikian berlangsung sangat lama, sampai kedatangan Muhammad SAW yang menjadi tongkat pembatas kepada Umat Muhammad SAW tertuju sejarah keselamatan itu : Ia memberi arti yang sebenarnya. Al qur an membuka dan menguraikan segala rahasia, terutama dalam surah Al-Ikhlas ayat 1- 4, yang memberikan gambaran eskatologis untuk menjaga janji janji : peranannya dapat dibandingkan dengan seorang pendidik yang mengantar kepada Muhammad SAW, pemenuhan janji-janji tersebut.

Dienul - Al-Islam
Saudara saudara sekalian yang dimuliakan Allah SWT

Lalu bagaimana dengan konsepsi dasar theologis Islam yang diyakini oleh separuh manusia dibumi sebagai Dienul yang kinisten, menyeluruh dan korektor terhadap agama agama sebelumnya terhadap kasus diatas (ajaran gereja)?

Basic dasar dan utama kerangka penjelasan tentang theologies Islam sudah termaktub dengan jelas, tegas dan terperinci dalam Quran dan Hadist Rasulullah SAW. Prinsip dasar Theologys Islam yang termaktub dalam kalimat negasi-konfirmasi, telah membebaskan manusia dari belenggu pemahaman atas ketuhanan yang banyak, memberikan semacam aufgabe kepada manusia sebagai mahluk pribadi bahwa Islam menyatu dengan kemanusiaan manusia dan terlibat dalam pergulatan hidup manusia.

Jika kita baca makna masing-masing ayat dalam Surah Al Ikhlas, kita akan menemukan suatu konsepsi Theologis yang utuh dan sempurna, dimana Allah SWT menyatakan diri-Nya sebaai Dzat yang tunggal dan Esa. Dan dalam keesaan ini memberikan penegasan sekaligus gambaran kepada manusia atas Mysterium tremendum et Fascinosum .

Ayat 1: "Katakanlah: "Dialah Alloh, Yang Maha Esa."

Ayat ini sudah mengikat sebuah pernyataan akan keesaan Alloh, yakni bahwa Allah itu Maha Esa dengan segala kesempurnaan. Seorang hamba mengesakan-Nya dengan keyakinan, perkataan dan perbuatan dengan meyakini kesempurnaan-Nya yang mutlak dan keesaan-Nya dalam segala macam ibadah, baik dalam aspek ritual yang diaktualkan maupun ibadah dalam aspek non ritual.

Ayat 2 :"Allah adalah Illah yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu"

Dan dari sebagian bukti keesaan dan kesendirian-Nya (segala sifat kesempurnaan-Nya), bahwasannya Dia bersifat Ash-Shomad (tempat bergantungnya segala urusan). Menjadi tujuan dan kebutuhan seluruh hamba kepada Allah. Karena Allah itu Maha Sempurna. Yang Maha mengetahui dan sempurna dalam ilmu-Nya, Yang Maha Lembut dan sempurna dalam kelembutan-Nya, Yang Maha Pengasih, yang sempurna cinta kasih-Nya. kasih sayang-Nya meliputi segala sesuatu, demikian juga segala sifat yang dimiliki-Nya. Diantara sifat-Nya yang sempurna adalah bahwa Dia:

Ayat 3 : "Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan"

Yakni karena Allah SWT tidak membutuhkan segala sesuatu secara mutlak,

Ayat 4 : Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, Dalam nama, dalam sifat-Nya dan dalam perbuatan-Nya.

Maksud dari ayat ayat diatas ini ada dua hal yakni : Membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah SWT.

Menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya (beribadah kepada Allah semata tanpa syirik sedikitpun, sebagai keharusan dari penetapan Allah SWT.

Dari kejelasan konsepsi ke Esaan Allah SWT membuat hal ini semakin jelas bahwa, dalam konsepsi keesaan Allah SWT ini mengajarkan kepada manusia untuk sudah selalu dan sedang menunjukan dirinya dengan berusaha mengaktualisasikan dirinya, melampaui dirinya didunia, dan terarah kepada Allah SWT.

Mengapa ? Karena manusia itu tidak pernah ada disana atau ada begitu saja atau ada secara kebetulan. Dia adalah potentia oboedientialis, yakni potensi dari dalam bentuk terbuka, terarah dan mendengarkan dan melaksanakan firman Allah SWT.

Potensi ini identik dengan eksistensinya. Bahwa manusia adalah mahluk yang transenden, terarah pada ada secara keseluruhan. Keterarahan ini bersifat hakiki dan membuatnya menjadi pribadi. Atau dalam bahasa lain bahwa Dienul Islam sudah, sedang dan selalu menyatu dengan kemanusiaan manusia dalam ada bersama sebagai manifestasi dari penyangkalan atas Tuhan Tuhan lain dalam Negasi-konfirmasi.

Catatan akhir

Segala kebenaran adalah kebenaran Allah SWT. Setiap penyangkalan terhadap kebenaran Allah SWT selalu disingkap oleh Allah SWT melalui waktu dan cara yang telah Allah SWT tetapkan sendiri.

Tidak ada kebenaran diluar otoritas Allah SWT. Oleh karena itu segala kemestian manusia (ajaran Kristen/katolik) haruslah di pangkas karena bukan kemestian Illahi. Dan oleh karena itu marilah kita mengimani apa yang sudah seharusnya kita imani.Mengimani Islam adalah suatu keniscayaan jika kita semua ingin diselamatkan di hari akhir kelak. Amin.

Catatan Kaki

1. Penulis adalah Muallaf Mantan Biarawan dari konggregasi Soverdi Alumnus STF-TK St Arnoldus Ledalero-Flores NTT, Master Missiology Nijmegen Chatolichen universiteit Holland. Dua tahun berdomisili di Roma Italia untuk mengambil prog doctoral dalam disiplin ilmu Theology moral pada Gregoriana University tetapi tidak selesai karena mendapat hukuman ekskomunikasi toleratus dan di pulangkan ke Indonesia tahun 1994. disyahadatkan di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia NTT Kupang pada : Rabu 3 juli 1996

2. Wakil Anak Allah. Dalam kitab Wahyu 13 : 18, Paus selaku vicarious Filiidei adalah seorang binatang yang keluar dari dalam bumi. Wahyu 13 : 18. Yang penting di sini ialah hikmat: barang siapa yang bijaksana,baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

3. Keinginan Paus Yohanes XXIII untuk mengadakan konsili ini sangat mengagetkan, karena dalam Konsili Vatikan I sudah ditetapkan adanya dogma Infalibilitas Paus, sehingga sebenarnya Paus dapat menentukan tanpa mengadakan konsili tersebut.

4. Lebih lanjut lihat Christus Dominus ( Tugas pastoral para Uskup dalam gereja) Dok Vatican hal 17

5. Lebih lanjut lihat Sacrosanctum Concilium (Liturgi Suci) dok Vatican hal: 2

6. Lebih lanjut lihat Ad Gentes (kegiatan missioner gereja) dok Vatican hal : 4

7. Lebih lanjut lihat Gaudium et spes (gereja didunia masa ini) dok Vatican hal : 7

8. Saat ini terdapat sekitar 500.000 imam Katolik di seluruh dunia. Dua organisasi tradisionalis utama adalah SSPX dan Persaudaraan Imam-imam Santo Petrus (FSSP); SSPX memiliki sekitar 500 imam, dan FSSP memiliki sekitar 200 imam.

9. Pengajaran St Thomas filsafat scholastic-Thominisme. (summa Theology 1 -2)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar